Homeschool
“Homeschool saja”, setiap membicarakan pendidikan anak-anak,
terutama yang sudah tambah besar, itulah kesimpulan saya. Akhirnya memang
itulah jalan yang dipilih, bukan karena mengikuti tren, tetapi betul-betul di
putuskan setelah cari informasi sana sini, tanya teman, ikut milis tentang
sekolah rumah, dan melihat tidak ada yang rasanya memnuhi asa kita dalam
mendidik anak.
Mobil antar jemput anak tk, datang dan anak sulung muncul
dengan wajah letih, memang karena kita paling jauh dari sekolah maka terpaksa
si sulung di antar paling terakhir. Itu pengalaman ketika si sulung pernah
masuk sebuah TK. Ketika itu uminya yang masih ragu dengan dunia tanpa sekolah,
akhirnya sulung di TK tersebut hanya bulan.
“Homeschool”, awalnya rada-rada kurang nyaman juga, menjawab
seperti itu, ketika teman-teman, tetangga, bahkan keluarga menanyakan sekolah
anak. Apa lagi di sekitar tempat tinggal yang jauh dari kota besar, maka
homeschool itu termasuk di luar mainsream yang ada. Tapi akhirnya seiring
berjalannnya waktu, hal itu jadi terbiasa.